Kamis, 23 April 2009

Bus Trans Pakuan memakai bahan bakar jelantah

Biskota Bogor Transpakuan, telah memulai menggunakan biodiesel jelantah dengan komposisi 20% biodiesel dan 80% petroleum diesel (solar). Penggunaan biodiesel ini telah diawali dengan percobaan-percobaan sebelumnya yang telah dilakukan oleh Bapak Hasim Hanafie dan ternyata hasilnya sangat memuaskan. Kendaraan diesel yang diisi biodiesel jelantah 100 % ternyata lebih bertenaga karena bilangan cetane yang lebih tinggi dan gas buangan yang berwarna putih bersih serta harum. Minyak jelantah bisa dibeli di pengumpul-pengumpul jelantah di seluruh Indonesia dengan harga sekitar 1.500 sampai 2.000 rupiah per liter.

Harga biodiesel pembelian Pertamina adalah sekitar 7.000 rupiah per liter sementara biaya pemrosesan minyak jelantah menjadi biodiesel jelantah adalah hanya 2.500 rupiah per liter jelantah sehingga konversi diesel petroleum ke diesel jelantah menjadi suatu peluang usaha UKM yang baik dan peluang usaha yang ramah lingkungan. Untuk 1 liter minyak jelantah yang telah disaring menghasilkan kurang lebih 0.8 liter biodiesel jelantah.

Bagi yang berminat membeli mesin pemroses biodiesel jelantah untuk suatu usaha UKM, silahkan menghubungi Bapak Hasim Hanafie dengan email hasim-hanafie@theheritage.or.id atau ke telpon 0816 112 6264. Bapak Hasim Hanafie adalah juga salah satu penulis buku Biodiesel dari Jarak Pagar yang diterbitkan oleh Penebar Swadaya. The Heritage Foundation telah mengaplikasikan 100% biodiesel yang dihasilkan dari minyak jelantah pada mobil operasional Foundation Highligth
by:...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar