Senin, 28 Februari 2011

KOPI LUWAK MALANG ASLI

KOPI LUWAK ASLI DIJAMIN

Proses Pembuatan Kopi Luwak SECARA MODERN DIJAMIN KEASILIANNYA




kabarLinggau.Com-Salah satu jenis kopi paling fenomenal ini, telah menyedot begitu banyak perhatian masyarakat, dari proses pembuatannya yang menimbulkan kontroversi, karena di produksi dari hasil hewan luwak yang memakan buah kopi dan setelah di keluarkan bersama kotorannya, barulah kopi ini di olah lebih lanjut untuk menjadi kopi bubuk.

sehingga MUI pun turun tangan untuk mengeluarkan Fatwa bahwa kopi luwak HALAL dengan syarat di cuci sampai bersih ( hilang najis kotoran sang luwak itu )

bagaimanakah proses pembuatan kopi luwak ini..????

silahkan lihat foto-foto yang proses dibawah ini yang bersumber dari kopipremium.blogspot.com sebuah blog yang menyediakan informasi seputar kopi luwak.



1. bahan berupa biji kopi yang sudah tua / merah benar / masak di pohon




2. Buah di petik, di pilih yang benar-benar masak, diberikan kepada luwak untuk dimakan, luwak akan memilih jenis biji kopi yang benar-benar masak, bagus, dan yang paling tua atau yang paling manis



3. setelah proses di atas tentunya yang di harapkan hasilnya adalah kotoran luwak yang keluar bersama biji kopi yang tidak bisa di cerna atau di sebut brenjel .




4. Selanjutnya kotoran luwak di kumpulkan dan di cuci dengan air yang mengalir, sampai benar-benar bersih, proses ini biasanya berlangsung cukup lama, hingga di dapatkan biji kopi yang masih terbungkus kulit tanduk yang berwarna putih kekuningan.


5. Setelah biji kopi benar-benar bersih, selanjutnya di lakukan proses pengeringan / proses penjemuran yang benar-benar sempurna untuk mengurangi kadar air, agar memudahkan proses pengelupasan kulit tanduk


6. selanjutnya proses pengelupasan kulit tanduk, bisa di lakukan cara tradisional dengan menumbuknya tidak terlalu kuat, yang terpenting kulit nya mengelupas.



7. dan inilah dari proses pengelupasan kulit tanduk pada biji kopi

8. dengan cara manual, kita pisahkan satu persatu biji kopi yang terkelupas dan yang masih mengandung kulit tanduk, hasilnya biji kopi berkulit ari yang berwarna putih keperakan. dari 500 gram biji kopi berkulit tanduk akan di hasilkan biji kopi berkulit ari seberat 442 gram


9. selanjutnya kulit ari di hilangkan dengan cara di cuci berulang-ulang sampai benar-benar bersih, dan biji kopi yang terapung akan di buang

10. Selanjutnya biji kopi yang telah bersih di tiriskan dan di jemur sampai benar - benar kering dengan cara membolaki-baliknya.

11. dan inilah hasil akhir pengolahan biji kopi menjadi biji kopi luwak


dan tentu proses ini masih panjang, masih perlu di roasting, giling/ grinding, dan tentu saja di seduh baik cara tradisional yaitu di buat kopi tubruk, espresso, kopi drip, french press dan sebagainya.



semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua , sebagai sebuah informasi yang mencerahkan dan memperluas wawasan kita.

KASIAT KOPI LUWAK

9 Khasiat kopi untuk kecantikan




1. Mampu mengangkat sel kulit mati sehingga bisa memperbaiki kulit yang rusak.

2. Dapat menetralkan kulit yang teriritasi sekaligus memberi nutrisi pada kulit.

3. Bisa menghilangkan bau badan.

4. Mampu merevitalisasi sel kulit baru dan menjaga kelembapan kulit.

5. Mampu menghilangkan bekas jerawat, vlek, dan noda hitam membandel.

6. Bisa menghilangkan selulit jika dilakukan secara teratur.

7. Dapat memperbaiki sirkulasi darah dan memecah lemak di tubuh yang dapat menimbulkan selulit.

8. Berfungsi sebagai astringent karena kandungan pH-nya sama dengan kulit kita (4,5) sehingga mampu mengurangi dan menghilangkan jerawat ataupun noda di kulit.

9. Memberi proteksi terhadap sinar UVA atau UVB.

KEISTIMEWAHAN KOPI LUWAK

Keistimewaan Kopi Luwak

Hingga kini, Kopi Luwak atau yang disebut Civet Coffee diakui sebagai kopi kampiun di dunia dengan harga jual yang super mahal. Di Amerika Serikat misalnya, untuk mencicipi kopi luwak, Anda harus merogoh kocek US$ 50 bahkan lebih. Itu hanya untuk secangkir kopi luwak. Gila! Di Hongkong, secangkir kopi luwak bisa dibeli dengan harga sekitar Rp 300.000,- s/d Rp 400.000,- Di Jerman, harga secangkir kopi luwak sekitar Rp 240.000,- Di Jakarta, harga satu cangkir kopi luwak sekitar Rp 80.000,- Sementara, di Denpasar Bali, secangkir kopi luwak harganya bisa mencapai Rp 100.000,- Sedangkan di Medan, kopi luwak dapat dibeli dalam kemasan 4 ons dengan harga sebesar Rp 1.500.000,-

Jika Anda masih bertanya, kenapa kopi luwak bisa menjadi kopi termahal di dunia?

Jawabannya tak lain karena Kopi Luwak Memiliki Pelbagai Keistimewaan, yakni:
Kopi luwak berasal dari biji kopi terbaik. Naluri hewan luwak akan memilih biji kopi paling matang yang biasanya berwarna merah. Bisa dipastikan, 90 persen biji kopi yang dihasilkan oleh hewan luwak adalah yang benar-benar matang, bukan yang mentah. Ini memberi keuntungan, karena pada kopi biasa kemungkinan ada pencampuran antara biji kopi yang mentah dan matang, yang tentunya bisa mengurangi kualitas kopi.

Kopi luwak sudah mengalami proses fermentasi secara alami di dalam pencernaan hewan luwak. Proses fermentasi alami dalam perut luwak memberikan perubahan komposisi kimia pada biji kopi dan dapat meningkatkan kualitas rasa kopi, karena selain berada pada suhu fermentasi optimal, juga dibantu dengan enzim dan bakteri yang ada pada pencernaan luwak. Karena itulah, rasanya kopi luwak beda dengan kopi biasa. Kopi luwak mempunyai aroma yang khas tiada duanya, rasanya nikmat, dan mengandung khasiat menambah energi kaum Adam.

Kopi luwak mengandung kafein yang sangat rendah hanya sekitar 0,5 s/d 1 persen. Rendahnya kadar kafein kopi luwak ini disebabkan oleh proses fermentasi dalam sistem pencernaan luwak yang mampu mengurangi kadar kafein kopi sehingga dapat menciptakan kenikmatan pada kopi luwak dan aroma yang sangat harum atau dengan kata lain kopi tersebut menjadi murni.

Kopi luwak bisa meningkatkan stamina tubuh dan mencegah penyakit diabetus. Sebab, kopi yang dikeluarkan oleh hewan luwak telah mengalami proses fermentasi alami dan sudah diolah oleh orang-orang yang berpengalaman serta menyulapnya menjadi kopi berkhasiat.

Kopi luwak mengandung protein yang lebih rendah dan lemak lebih tinggi. Protein terkait dengan rasa pahit pada kopi, kian rendah protein, maka rasa kopi jadi semakin tidak pahit. Sedangkan kandungan lemak yang tinggi membuat rasa kopi semakin nikmat. Ini sama halnya dengan makanan lain, semakin tinggi lemak, maka makanan akan semakin enak.

Kopi luwak bebas dari pestisida. Ya, bebas dari pestisida, karena pestisida yang terdapat pada kopi telah dibersihkan secara alami di dalam perut luwak, sehingga kopi yang keluar bersamaan dengan feses luwak telah bebas dari kandungan pestisida yang berbahaya. Meski banyak petani yang menggunakan pestisida untuk mencegah kerusakan atau pembusukan pada tanaman, tapi pestisida sendiri seringkali disebut sebagai racun yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, kelainan psikiatrik dan perilaku (ADHD) pada anak, gangguan sistem saraf dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan lain sebagainya.

Karena Keistimewaan Kopi Luwak seperti yang disebut di atas, maka kopi ini menjadi barang mewah yang mahal harganya sampai-sampai mengalahkan harga emas. Saking mahalnya, di lingkungan masyarakat yang menjadikan minum kopi sebagai tradisi seperti Jepang dan Jerman, kopi luwak dikonsumsi pada momen spesial saja. Luar Biasa!

Senin, 14 Februari 2011

Ditemukan, Gen Penyebab Kecanduan Nikotin

Peneliti berhasil mengidentifikasi sebuah gen yang disebut CHRNA5. Gen ini merupakan sumber utama penyebab nikotin tak bisa dilupakan oleh otak. Temuan tersebut membuka peluang terhadap pengembangan obat anti rokok.


Sebagai informasi, tembakau berhasil membunuh 5 juta orang setiap tahun dan menjadi faktor penyebab 1 dari 10 kematian orang dewasa, dengan 90 persen di antara kematian itu terkait dengan kanker paru-paru.

CHRNA5 sendiri merupakan gen yang mengontrol sebuah reseptor, sebuah jalan masuk pada permukaan sel otak, yang juga bertugas merespon terhadap hadirnya molekul nikotin.

Jika otak manusia normal, asupan nikotin dalam dosis kecil sekalipun akan memicu reseptor tersebut mengirimkan pesan yang menyatakan “berhenti mengonsumsi benda ini” pada otak.

“Dosis yang lebih besar membuat otak mengeluarkan rasa jijik, serupa ketika tubuh mengonsumsi makanan atau minuman yang rasanya tidak enak,” kata Paul Kenny, ketua tim peneliti dari Scripps Research Institute, Florida, Amerika Serikat, seperti dikutip dari MedIndia, 1 Februari 2011.

Saat diuji pada tikus, efeknya berbeda jika sebagian kecil sub unit dari reseptor tersebut, bernama alpha5, disingkirkan. “Pesan penolakan tidak pernah dikirimkan ke otak. Akhirnya, tikus tidak bisa berhenti mengonsumsi racun yang diberikan padanya,” ucap Kenny.

Peneliti yakin, skenario serupa terjadi di sejumlah manusia. Dari pemindaian lebih lanjut, peneliti juga telah mengidentifikasi perubahan genetik yang menyebabkan alpha5 tidak berfungsi.

“Sekitar 30 sampai 35 persen populasi di Amerika Serikat diperkirakan memiliki salah satu bentuk gen CHRNA5 yang mendorong kecanduan nikotin menjadi tak terkendali,” kata Kenny.

Kenny menyebutkan, data yang didapatkan menjelaskan alasan mengapa individu yang memiliki variasi genetika tersebut memiliki kecenderungan yang tinggi untuk mengembangkan pola kecanduan terhadap tembakau.

Jumat, 11 Februari 2011

KOPI LUWAK

Kopi luwak

Salah satu produk kopi luwak

Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di kawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di peminat kopi gourmet setelah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia, mencapai USD100 per 450 gram.

Sejarah

Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman. Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak.[1] Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.

Gambar Kopi luwak asli

Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Dan konon, rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.

Kopi Luwak yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada PM Australia, Kevin Rudd, pada kunjungannya ke Australia di awal Maret 2010 menjadi perhatian pers Australia karena menurut Jawatan Karantina Australia tidak melalui pemeriksaan terlebih dahulu. Pers menjulukinya dung diplomacy. [2]