Rabu, 11 Maret 2009

MANAGE EMOSI


Dalam kehidupan memang pekerjaan sudah menjadi pusat perhatian sehingga diperlukan strategi khusus untuk memahaminya. Pekerjaan yang menumpuk, beban kerja yang terlalu banyak akan mengakibatkan emosi tinggi yang diungkapkan melalui amarah. Mengumbar amarah bukanlah suatu pilihan terbaik, ada banyak cara yang bisa anda lakukan yang lebih bijaksana saat menghadapi tingkat stres tinggi, simak berikut ini.

Cobalah manfaatkan amarah dengan baik. Tenangkan diri sejak, gunakan energi kemarahan untuk menjelaskan apa yang ingin anda raih dalam situasi seperti itu. Karena memendam rasa amarah dalam hati bisa meningkatkan stres dan merusak kinerja pekerjaan anda. Tapi mengeluarkannya juga bisa menyebabkan pertahanan dan pertentangan. Jadi tenangkan diri dan ambil nafas panjang.

Satu tantangan yang baik adalah tidak membalas dengan kemarahan. Ungkapkan kemarahan secara strategik dan jangan terlihat kehilangan kendali. Pilihlah kata-kata yang bijaksana agar tidak memberi kesan dendam atau tidak bersahabat.

Apabila anda merasa kesal karena tidak menjadi salah satu kandidat yang akan dipromosikan, berhentilah untuk menyalahkan diri sendiri. Cobalah katakan pada diri anda, apa ada manfaatnya secara profesional bagi anda saat menjabat posisi tersebut. Mulailah intropeksi diri untuk memperbaiki kinerja agar bisa meraih kesuksesan dalam karir anda.

Saat sedang terjadi konflik sebaiknya jangan membuat suasana menjadi panas. Tatap mata si ‘penyerang’ lalu bicaralah dengan tenang atau cukup katakan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat membicarakan masalah tersebut dan pergilah sesegera mungkin. Sebaiknya anda jangan sampai kehilangan kendali, anda tidak harus berada di tempat tersebut dan menerima kemarahannya.

Mulailah belajar mengenali petunjuk emosional. Kemarahan yang sudah memuncak karena pekerjaan yang salah oleh rekan kerja, cobalah tanamkan empati. Cobalah untuk sesuaikan prilaku anda di saat ada emosi agar menutupi situasi kerja yang kurang nyaman. Apabila anda ingin mengajukan permintaan pribadi, tetapi atasan sedang bad mood sebaiknya utarakan di esok harinya.

Hal terakhir adalah jangan pernah mencampuradukan masalah keluarga di tempat kerja. Telaah kembali tujuan anda bekerja, pastilah untuk menyelesaikan pekerjaan. Karena memang bekerja bukanlah proses perasaan tetapi pengendalian diri. Semoga berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar