Kamis, 12 Maret 2009

Kenali Egomu!



Ego mengetahui ribuan trik untuk menipu kalian.
Seperti seorang wanita yang merengek pada suaminya
untuk lebih memperhatikan dia atau memberikan lebih
banyak cincin dan semacamnya. Seperti itulah ego
memasang berbagai perangkap untuk kalian.

Ego membuat lebih banyak jebakan pada wanita daripada
pria. Wanita lebih mudah tertipu namun mereka juga
lebih mudah terpuaskan dan mencapai kedamaian dengan
cepat. Namun untuk pria, karena dia lebih kuat,
jebakan egonya juga lebih kuat.

Kalian dapat memaku kayu dengan mudah, namun pria
seperti sebuah batu. Adalah sulit untuk memuaskan ego
pria, namun bila dia sudah puas, maka kepuasan itu
akan terus berlanjut dan mudah bagi mereka untuk
mengontrol egonya. Bagi wanita, walaupun cepat merasa
puas, susah bagi mereka untuk terus mengontrol egonya,
karena dia akan kembali tertipu oleh egonya lagi.

Pria adalah alasan bagi wanita untuk kehilangan
kontrol dirinya, pria akan dihukum karena hal itu.
Pria punya kekuatan penuh untuk membuat suatu kontrol
dan melanjutkannya. Namun wanita tidak, mereka gampang

dipengaruhi dan mudah kehilangan kontrol diri,
sehingga pria punya tanggung jawab pada para wanita

Tanpa ego, kalian tidak mampu bereksistensi, kalian
tidak dapat mencapai segala tingkat ataupun maqom
spiritual. Yang terpenting adalah meletakkan ego di
bawah kendali kita. Ego adalah roket kita, tetapi jika
roket tidak berada dibawah kendali, bagaimana kita
bisa lepas landas ? Ketika Nabi saw menyuruh untuk
menarik ego kita, itu artinya kita harus mengambil
kendali atas ego kita.

Alasan mengapa kita duduk berjamaah bersama adalah
sebagai latihan bagi sisi buruk ego kita, nafs
al-lawwaama. Biasanya yang paling disukai nafsu
adalah ingin diperhatikan, menonjolkan diri, menjadi
berbeda dari yang lain, untuk menjadi seseorang yang
“lebih”.

Namun, selama kita duduk berdzikir bersama, tak
seorangpun yang lebih dari yang lain. Tentu saja,
terkadang keadaan menjadi sulit dan salah satu atau
yang lain harus muncul. Bahkan di dalam asosiasi, dia
harus menonjol. Tujuan suhbah adalah menjaga nafsu
agar selalu dalam batasnya. Jika salah satu dari
mereka yang sedang duduk dalam suhbah memperlihatkan
tanda keinginan untuk menonjol, maka dia harus ditarik

kembali.

Karena, menonjolkan diri atau ingin “tampak” terjadi
saat nafsu ingin keluar. Menonjolkan diri berasal dari
hilangnya “saat ini ” hadir dalam kehadiran Ilahi.
Untuk berada dalam kehadiran Ilahi tidak harus berada
di suatu tempat atau dibulan sana, namun berada pada
saat sekarang ini, disini. Hal semacam itu harus
dipelajari, dipelihara dan dilatih agar kita selalu
berada di waktu “sekarang”, dalam kehadiran-Nya.

Saat kalian kehilangan waktu “sekarang “, maka hal
pertama yang akan terjadi adalah kalian merasa harus
`terlihat’. Hey, aku disini ! kalian melihatku ?
Apakah semua orang memperhatikan aku? Apakah semua
orang mendengar apa yang sedang aku katakan? Bagaimana
penampilanku?

Setan juga punya ego, tak satupun yang mau bersama
mereka karena pemberontakkannya pada Tuhan dan tidak
bertobat. Maka mereka tidak diampuni. Sekarang kita,
sebagai anak-anak Adam dan Hawa, kita hanya punya satu
ego. Ego itu seperti seekor kuda dan seekor keledai.
Kalian adalah penunggangnya. Dengan kearifan dan akal
kalian, kalian harus mampu menunggangi kuda kalian.

Lalu mengapa kalian bertindak sebaliknya dalam
kehidupan di atas bumi ini? Manusia adalah penunggang.
Pernahkah kalian melihat seorang manusia membawa
seekor kuda di atas pundaknya ?

Segalanya telah diprogram, namun sebagai insan
manusia, kita diberi kehormatan untuk membuat
keputusan di tangan kita. Kita bukan seperti
mahluk ciptaan lain. Kita harus berusaha untuk yang
terbaik bagi diri kita. Kita bukan seperti
binatang-binatang yang diikat. Pahamilah kehormatan
yang telah Allah swt berikan pada kita.

Sepanjang kalian mampu menjauhi ego dan berhasil, maka
kalian akan jauh dari iblis dan setan. Dalam area
kedamaian, tak ada lagi iblis dan setan. Setiap orang
mempunyai sebuah area pribadi yang damai. Saat kalian
mendarat disana, tak seorangpun akan mengganggu kalian

karena area itu telah dilindungi.

Tak seorangpun dapat memasukinya dan mengganggu
kalian. Tidak! Kalian mempunyai perlindungan Ilahiah
terhadap serangan setan dan iblis. Segalanya boleh
masuk, kecuali setan dan iblis. Jika ada yang mencoba
mengganggu, maka akan ada penjaga untuk kalian.

Semuanya adalah latihan, dan semua tergantung kalian.
Jangan meminta seseorang untuk mengikat leher kalian
dan menariknya seperti seekor sapi. Jangan !! Kalian
harus bebas! Bebas dari ego. Kalian harus bisa
memerintah dan mengontrol ego.

Metode untuk menundukkan ego:

Ketika ego kalian mulai datang memberontak dan ketika
kalian melihat diri sendiri mulai “membahayakan”, maka
kalian harus berpuasa satu hari dari matahari terbit
sampai matahari tenggelam, jangan makan dan jangan
minum. Hal itu sebagai hukuman bagi ego kalian karena
telah merusak diri sendiri.

Saya telah di beri perintah agar segalanya jelas ;
jika kalian kehilangan kontrol akan diri sendiri atau
sedang dalam posisi yang sulit, maka kalian dapat
mengontak saya dalam hati dengan segera. Cukup dengan
mengingat saya, kalian akan terhubung dengan segera,
saya akan melihat kalian. Sebuah kekuatan akan datang
dengan cepat sehingga kalian terhindar jatuh pada
situasi yang membahayakan.

Saya terkoneksi pada sebuah rantai yang terhubung pada
Allah swt melalui para awliya. Saya ada di bagian
terakhir rantai yang akan menghubungkan kalian.
Seperti steker yang dapat menghasilkan aliran listrik.

Musuh yang paling mengerikan adalah ego. Jika
seseorang tidak pernah diajari bagaimana cara
berperang ; maka apa yang bisa dia lakukan jika ada
seorang musuh? Musuh dengan cepat akan menaklukkannya.

Kalian juga butuh seorang staff ahli bagi ego kalian,
kalau tidak, dia akan menelan kalian dengan cepat.

Amat susah untuk berperang dan membunuh ego. Sebuah
peperangan yang mengerikan dan membahayakan. Namun
banyak ahli-ahli yang mampu membunuh ego mereka.
Kalian harus menemukan salah satu dari mereka yang
baru saja membunuh egonya, untuk menunjukkan pada
kalian bagaimana caranya.

Kalian tidak dapat mendekati ego secara langsung. Itu
mustahil. Disaat kalian mengatakan,”Aku umumkan perang
terhadap kamu!”. Maka kalian sebenarnya telah kalah.
Kalian harus mengatakan pada ego, ” Oh, temanku, teman
terkasihku?” Jangan memperlihatkan pedang kalian.
Jangan!”Kalian adalah temanku?.”

Dengan cara ini, ego akan berakhir karena dia akan
selalu meragukan hati kalian. Kalian harus menunjukkan
sisi pertemanan dan katakan padanya,”Saya menyukaimu
melebihi siapapun!” Karena jika kalian bangkit dan
mengumumkan perang, nafsulah yang akan menelan kalian.

Banyak metode untuk menjaga agar ego kita tetap berada
di jalur yang benar, jalan yang kita inginkan. Namun
kitalah penyebab mengapa ego tidak patuh. Kita patuh
pada setiap nafsu-ego tanpa membuat suatu persyaratan
dengan mengatakan,” Jika kamu meminta aku akan
berikan, dengan syarat kamu juga harus mematuhiku.”

Kita tak pernah menggunakan metode itu ! Kita hanya
memberi tanpa menerima apapun. Kita patuh, namun ego
tidak mematuhi kita. Kalian harus membuat syarat :
satu untuk satu. Patuhi saya dan saya akan mematuhi
kamu! Kerjakan apa yang aku mau dan aku akan
mengerjakan apa yang kamu mau. Itu adalah sebuah
metode yang telah dipergunakan dalam berbagai tradisi
dan akan terus dipergunakan sampai akhir zaman.

Paling tidak kalian dapat mengatakan pada ego di awal
pagi, saat kalian bangun tidur. Ketika ego mengingin
kan makan dan minum, katakan,” Tidak ! Sebelumnya,
kamu harus menunggu sampai saya menunaikan kewajiban
sholat. Setelah itu baru saya beri kamu sesuatu
untuk dimakan. Jika kamu tidak patuh dan sholat
bersamaku, maka aku tidak akan memberimu makan atau
minum sepanjang hari ini !”

Ya, kita harus tahu metode-metode itu, karena jika ego
memasang perangkap pada kita, kitapun harus memasang
perangkap bagi dia. “Mengapa aku harus mematuhimu
dalam segala hal dan kamu tidak mematuhiku ? Apa
alasanmu ? Jika kamu tidak mematuhiku dan sholat,
aku tidak akan mematuhimu sepanjang hari ini. Tak ada
makan dan minum untukmu. Selamat kehausan dan
kelaparan!”

Pada malam hari ego akan datang dan mengatakan,” Aku
sudah mengantuk. Biarkan aku tidur. “Tidak, dia bahkan
tidak mengatakan “tolong” ? tidak pernah mengatakan
tolong.Ego hanya memerintah, ” Aku harus tidur. Aku
harus istirahat.”

Dan kalian mengatakan,” Saya banyak urusan, banyak
yang harus dikerjakan.” Maka Ego menjawab,” Aku tak
paham akan hal itu. Aku hanya ingin tidur sekarang !”
Jika kalian mengatakan,” Aku harus beribadah untuk
Tuhanku sekarang.” Ego akan mengatakan,” Tidak. Masih
ada banyak waktu sebelum sholat. Aku cuma ingin tidur
sekarang!”

Pada saat seperti itulah kalian harus berani
memerintah dia, ” Tidak! Aku tidak mengijinkan kamu
tidur sebelum kamu sholat!” “Tapi mataku sudah
terpejam. Aku bisa apa?”. ” Jika kamu tidak mematuhi
perintahku, aku akan memberi garam pada matamu ! Jika
garam ada dimatamu, maka kamu sama sekali tidak akan
bisa tidur ! Jika kamu lakukan itu, aku akan lakukan
ini !”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar